Etika
Dalam Auditing
Pengertian
Auditing
Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis,
oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disususn oleh
manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya,
dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran leporan
keuangan tersebut. Auditing mempunyai sifat analitis, akuntan publik memulai
pemeriksaannya adri angka-angka dalam laporan keuangan, lalu dicocokan dengan
neraca saldo, buku besar, bukti-bukti pembukuan dan sub buku besar.
Etika
Dalam Auditing
Etika dalam auditing adalah suatu proses yang
sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai
asersi-asersi kegiatan ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan derajat
kesesuaian antara asersi-asersi tersebut, serta penyampaian hasilnya kepada
pihak-pihak yang berkepentingan
Tanggung Jawab Auditor
- Perencanaan, Pengendalian dan Pencatatan.
Auditor perlu merencanakan,
mengendalikan dan mencatat pekerjannya.
- Sistem Akuntansi.
Auditor harus mengetahui dengan
pasti sistem pencatatan dan pemrosesan transaksi dan menilai kecukupannya
sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.
- Bukti Audit.
Auditor akan memperoleh bukti audit
yang relevan dan reliable untuk memberikan kesimpulan rasional.
- Pengendalian Intern.
Bila auditor berharap untuk
menempatkan kepercayaan pada pengendalian internal, hendaknya memastikan dan
mengevaluasi pengendalian itu dan melakukan compliance test.
- Meninjau Ulang Laporan Keuangan yang Relevan.
Auditor melaksanakan tinjau ulang
laporan keuangan yang relevan seperlunya, dalam hubungannya dengan kesimpulan
yang diambil berdasarkan bukti audit lain yang didapat, dan untuk memberi dasar
rasional atas pendapat mengenai laporan keuangan.
Independensi Auditor
Terdapat
tiga aspek independensi seorang auditor, yaitu sebagai berikut.
1. Independence in fact (independensi dalam fakta).
Auditor
harus mempunyai kejujuran yang tinggi, keterkaitan yang erat dengan
objektivitas.
2. Independence in appearance (independensi dalam penampilan).
Pandangan
pihak lain terhadap diri auditor sehubungan dengan pelaksanaan audit.
3. Independence in competence (independensi dari sudut keahliannya)
Independensi dari sudut pandang keahlian
terkait erat dengan kecakapan profesional auditor.
Kesimpulan
dari pembahasan etika dalam auditing yaitu seorang auditor bertugas dan bertanggung jawab memeriksa laporan
keuangan yang telah disususn oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuan
dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat
mengenai kewajaran leporan keuangan tersebut.
Nama : Endra
Yani
Npm : 22211434
Kelas : 4EB11
Sumber :
Agoes,
Sukrisno. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor Akuntan Publik. Jilid 1.
Edisi -2. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 1999
http://jabbarspace.blogspot.com/2013/11/etika-dalam-auditing.html
http://albantantie.blogspot.com/2013/11/etika-dalam-auditing.html
http://diaryintan.wordpress.com/2010/11/25/etika-dalam-auditing-independensi-tanggung-jawab-auditor-dll/
http://rizanirwansyah.blogspot.com/2010/12/etika-dalam-auditing.html\
Tidak ada komentar:
Posting Komentar