Sabtu, 08 November 2014

ETIKA DALAM AUDITING



Etika Dalam Auditing
Pengertian Auditing

Auditing adalah suatu pemeriksaan  yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disususn oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran leporan keuangan tersebut. Auditing mempunyai sifat analitis, akuntan publik memulai pemeriksaannya adri angka-angka dalam laporan keuangan, lalu dicocokan dengan neraca saldo, buku besar, bukti-bukti pembukuan dan sub buku besar.

Etika Dalam Auditing

Etika dalam auditing adalah suatu proses yang sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut, serta penyampaian hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan

Tanggung Jawab Auditor
  1. Perencanaan, Pengendalian dan Pencatatan.
Auditor perlu merencanakan, mengendalikan dan mencatat pekerjannya.
  1. Sistem Akuntansi.
Auditor harus mengetahui dengan pasti sistem pencatatan dan pemrosesan transaksi dan menilai kecukupannya sebagai dasar penyusunan laporan keuangan.
  1. Bukti Audit.
Auditor akan memperoleh bukti audit yang relevan dan reliable untuk memberikan kesimpulan rasional.
  1. Pengendalian Intern.
Bila auditor berharap untuk menempatkan kepercayaan pada pengendalian internal, hendaknya memastikan dan mengevaluasi pengendalian itu dan melakukan compliance test.
  1. Meninjau Ulang Laporan Keuangan yang Relevan.
Auditor melaksanakan tinjau ulang laporan keuangan yang relevan seperlunya, dalam hubungannya dengan kesimpulan yang diambil berdasarkan bukti audit lain yang didapat, dan untuk memberi dasar rasional atas pendapat mengenai laporan keuangan.

Independensi Auditor
Terdapat tiga aspek independensi seorang auditor, yaitu sebagai berikut.
1.     Independence in fact (independensi dalam fakta).
Auditor harus mempunyai kejujuran yang tinggi, keterkaitan yang erat dengan objektivitas.
2.    Independence in appearance (independensi dalam penampilan).
Pandangan pihak lain terhadap diri auditor sehubungan dengan pelaksanaan audit.
3.    Independence in competence (independensi dari sudut keahliannya)
 Independensi dari sudut pandang keahlian terkait erat dengan kecakapan profesional auditor.

Kesimpulan dari pembahasan etika dalam auditing yaitu seorang auditor bertugas  dan bertanggung jawab memeriksa laporan keuangan yang telah disususn oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran leporan keuangan tersebut. 

Nama : Endra Yani
Npm   : 22211434
Kelas  : 4EB11

Sumber :
Agoes, Sukrisno. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor Akuntan Publik. Jilid 1. Edisi -2. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 1999
http://jabbarspace.blogspot.com/2013/11/etika-dalam-auditing.html
http://albantantie.blogspot.com/2013/11/etika-dalam-auditing.html
http://diaryintan.wordpress.com/2010/11/25/etika-dalam-auditing-independensi-tanggung-jawab-auditor-dll/
http://rizanirwansyah.blogspot.com/2010/12/etika-dalam-auditing.html\

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Magical Tinkerbell