Rabu, 31 Oktober 2012

MENGAPA KOPERASI DI INDONESIA BELUM BERKEMBANG PESAT?

Ada beberapa permasalahan Koperasi di Indonesia yang mengakibatkan Koperasi di Indonesia belum berkembang pesat yaitu

Permasalahan Internal
  • Para anggota Koperasi yang kurang dalam penguasaaan ilmu pengetahuan dan teknologi ,dan kemampuan menejerial.
  • Alat perlengkapan organisasi koperasi belum sepenuhnya berfungsi dengan baik.
  • Dalam pelaksanaan usaha, koperasi masih belum sepenuhnya mampu mengembangkan kegiatan di berbagai sektor perekonomian karena belum memiliki kemampuan memanfaatkan kesempatan usaha yang tersedia.
  • Belum sepenuhnya tercipta jaringan mata rantai tata niaga yang efektif dan efisien, baik dalam pemasaran hasil produksi anggotanya maupun dalam distribusi bahan kebutuhan pokok para anggotanya.
  • Terbatasnya modal yang tersedia khususnya dalam bentuk kredit dengan persyaratan lunak untuk mengembangkan usaha.
  •   Keterbatasan jumlah dan jenis sarana usaha yang dimiliki koperasi, dan kemampuan para pengelola koperasi dalam mengelola sarana usaha yang telah dimiliki.
  • Kebanyakan pengurus koperasi telah lanjut usia sehingga kapasitasnya terbatas

Permasalahan Eksternal:
  • Bertambahnya persaingan dari badan usaha yang lain yang secara bebas memasuki bidang usaha yang sedang ditangani oleh koperasi
  •  Kurang adanya keterpaduan dan konsistensi antara program pengembangan koperasi dengan program pengembangan sub-sektor lain, sehingga program pengembangan sub-sektor koperasi seolah-olah berjalan sendiri, tanpa dukungan dan partisipasi dari program pengembangan sektor lainnya.
  • Dirasakan adanya praktek dunia usaha yang mengesampingkan semangat usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan gotong-royong.
  • Masih adanya sebagian besar masyarakat yang belum memahami dan menghayati pentingnya berkoperasi sebagai satu pilihan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.
  • Tingkat harga yang selalu berubah (naik) sehingga pendapatan penjualan sekarang tidak dapat dimanfaatkan untuk meneruskan usaha, justru menciutkan usaha.
  • Sebagai organisasi yang membawa unsur pembaruan, koperasi sering membawa nilai-nilai baru yang kadang-kadang kurang sesuai dengan nilai yang dianut oleh masyarakat yang lemah dan miskin terutama yang berada di pedesaan.
  • Belum terciptanya pola dan bentuk-bentuk kerjasama yang serasi, baik antar koperasi secara horizontal dan vertikal maupun kerjasama antara koperasi dengan BUMN dan SwastA.
sumber : http://rahmanelieser.blogspot.com/2011/11/koperasi-merupakan-badan-usaha-bersama.html


 Endra Yani
 22211434
 2eb11

Bapak Koperasi Indonesia

Perhatian beliau yang dalam terhadap penderitaan rakyat kecil mendorongnya untuk mempelopori Gerakan Koperasi yang pada prinsipnya bertujuan memperbaiki nasib golongan miskin dan kelompok ekonomi lemah. Karena itu Bung Hatta diangkat menjadi Bapak Koperasi Indonesia. Gelar ini diberikan pada saat Kongres Koperasi Indonesia di Bandung pada tanggal 17 Juli 1953.

Bung Hatta dilahirkan di kota Bukittinggi, di tengah dataran tinggi Agam, Sumatera Barat tangal 12 Agustus 1902 dari pasangan keluarga H. Mohammad Djamil (Ayah) dan Siti Saleha (Ibu). Sewaktu kecilnya, Mohammad Hatta sering dipanggil Mohammad Athar, dan ketika masa perjuangan kemerdekaan, beliau lebih populer dengan panggilan Bung Hatta, yang pada saat itu bermakna “saudara seperjuangan”.

Bung Hatta  menikah di usia 42 tahun dengan Rahmi yang kemudian dianugerahi tiga orang puteri yaitu: Meutia, Gemala, dan Halida. Bung Hatta wafat pada tanggal 14 Maret 1980 dan dimakamkan di tengah-tengah rakyat, di Pemakaman Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Pendidikan dasar (SR) dan sekolah menengah (MULO) diselesaikan di Padang, kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Tinggi Dagang Prins Hendrik School dan tamat tahun 1921. Walaupun beliau ditawari pekerjaan dengan gaji yang cukup tinggi, tapi ditolaknya karena beliau ingin melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi ke negeri Belanda di Rotterdamse Handelschogenschool. Disinilah Bung Hatta mulai berkecimpung dalam organisasi pemuda yang saat itu diketuai oleh Dr. Soetomo (Bung Tomo).
Ketika kembali ke Indonesia, beliau aktif dalam dunia pers sebagai anggota Dewan Redaksi “Hindia Poetra” dan majalah Daulat Rakyat. Di masa-masa inilah Bung Hatta berkenalan dengan Bung Karno (Ir. Soekarno). Perjuangan Bung Hatta tidak mungkin kita lupakan begitu saja, karena memiliki nilai sejarah yang sangat berarti bagi negara dan bangsa Indonesia.

Pada tanggal 15 Agustus 1972, Presiden Soeharto menyampaikan kepada Bung Hatta anugerah negara berupa Tanda Kehormatan tertinggi "Bintang Republik Indonesia Kelas I" pada suatu upacara kenegaraan di Istana Negara. Bung Hatta, Proklamator Kemerdekaan dan Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia, wafat pada tanggal 14 Maret 1980 di Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada usia 77 tahun dan dikebumikan di TPU Tanah Kusir pada tanggal 15 Maret 1980.

Beliau adalah figur yang sedikit bicara tetapi lebih banyak berbuat. Oleh karena itu, Bung Hatta tidak hanya disegani oleh rakyat Indonesia, tetapi juga oleh bangsa lain, terutama dalam era perjuangan kemerdekaan. Bahkan beliau lebih disegani dan dikagumi karena kemampuannya menggalang masyakat internasional dengan menguasai bahasa asing, seperti bahasa Belanda, Inggris, Perancis, dan Jerman. Bung Hatta selain Wakil Presiden RI pertama, beliau pernah menyamar sebagai co-pilot ke India untuk bertemu dengan Gandhi dan Jawaharlal Nehru. Sebagai seorang pejuang kemerdekaan, Bung Hatta mengalami penangkapan dan pembuangan oleh pemerintah Belanda, antara lain ke Tanah Merah, Digul, ke Banda Neira, kemudian ke Sukabumi, sebelum Belanda menyerah kepada Jepang tahun 1942.

Pada dasarnya, penangkapan dan pembuangan Bung Hatta disebabkan oleh penolakannya atas bujukan Belanda untuk bekerja sama. Bung Hatta dikenal sebagai seorang yang sangat memegang teguh kedisiplinan, kesederhanaan, keimanan, dan ketakwaan yang tinggi kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, rasa kasih dan tidak kasar, bersih serta jujur, dan selalu berorientasi pada rakyat kecil dan lemah. Bung Hatta-2
Beliau sangat suka membaca, rajin membeli buku, punya jadwal khusus untuk membaca dan menulis di perpustakaan pribadi sehingga pada akhirnya beliau meninggalkan puluhan ribu buku milik pribadi dan berbagai tulisan yang tersebar di dalam maupun di luar negeri.

sumber:

http://kikiherdiyawan.blogspot.com/2012/01/mengenal-bung-hatta-bapak-koperasi.html


Endra Yani
22211434
2EB11

Minggu, 14 Oktober 2012

Berwirausaha Lapak Barang-Barang Bekas

Wirausaha ini bergerak dalam bidang pengumpulan barang-barang bekas
yang lalu akan di kirim atau di jual  ke pabrik yang dapat menghasilkan uang.
Sebenarnya dulu ibu saya menjalani usaha lapak barang-barang bekas ini
bertahun-tahun kira-kira selama 18 tahun. Asem,asin,manisnya usaha lapak ini
sudah dilalui dan dijalani oleh ibu saya seorang diri. Ibu saya pemilik lapak
atau yang disebut bos. Bertahun- tahun tinggal di sebuah lapak membuat saya
tau tentang usaha lapak barang-barang bekas. Usaha lapak harus mempunyai
modal untuk sewa tempat yang luas agar dapat menyediakan tempat tinggal
untuk para anak buahnya,dan untuk menampung banyak barang-barang bekas,
modal juga di perlukan untuk menyediakan gerobak anak buah untuk mencari
barang bekas, dan  untuk membeli barang-barang bekas dari anak buah itu.

Dalam menjalani usaha ini ibu saya mempunyai 2 jenis pegawai atau biasa
disebut anak buah  yaitu anak buah pemulung dan anak buah tukang abu. Ke 2
Anak buah ini sama-sama bertugas mencari barang bekas. Perbedaan dari k
2 anak buah ini adalah kalau anak buah pemulung dalam mencari barang
bekas tidak memerlukan modal atau uang,pemulung mendapat barang bekas
dari tempat sampah,atau dari pingir jalan atau pun dari pemberian orang yang
membuang barang bekas seperti aqua gelas bekas yang banyak ada di tempat
sampah dan pinggir jalan,barang-barang plastik bekas,botol sirup,kardus
bekas dan lain-lain,Pemulung ini mengumpulkan barang bekas menggunakn
karung,keranjang, atau pun gerobak dorong yang telah di sediakan oleh ibu
saya. Kalau tukang abu memerlukan modal atau uang untuk mendapatkan
barang bekas, tukang abu membeli barang bekas dari rumah orang -orang
yang mau menjual barang bekas,seperti koran,mesin cuci yang sudah tak
terpakai,majalah,botol sirup,kipas angin bekas,onderdil bekas dan lain-lain. 
Tukang abu juga menggunakan gerobak yang telah di sediakan ibu saya dan
modal yang di perlukan tukang abu juga disediakan oleh ibu saya. Anak buah
tukang abu biasanya menjual abu gosok juga untuk para ibu-ibu yang suka
mencuci perabotan masaknya memakai abu gosok, dan tukang abu dalam
berkeliling mempunyai ciri khas yaitu selalu berteriak "buuuu aaaabbbuuu"
teriakan itu membuat orang tau bahwa ada tukang abu yang lewat dan orang
yang ingin menjual barang-barang bekasnya atau pun membeli abu gosok pun
langsung keluar rumah dan menemui tukang abu.

Setelah para pegawai ibu saya mencari barang-barang bekas,dan telah
terkumpul setiap harinya anak buah pemulung dan tukang abu itu harus
menyetorkan menjual barang bekas yang mereka dapat kepada ibu saya. Hal
itu harus dilakukan karena ibu saya sebagai bos sudah menyediakan modal
dan fasilitas seperti tempat tinggal,gerobak untuk para anak buah. Istilahnya
ada timbal balik antara bos dan anak buah. Barang-barang bekas yang
mereka jual ke ibu saya.di timbang berdasarkan jenisnya dan di bayar
berdasarkan berapa banyak barang bekas yang mereka dapat dan mereka
jual. Tukang abu juga boleh menjual barang yang bisa di perbaiki misal nya
saja kipas angin,kipas ini boleh di jual kepada tukang servis kipas angin agar
tukang abu mendapat untung yang lebih besar kebanding di jual perkilogram
di lapak ibu saya.

Barang-barang bekas yang telah di beli oleh ibu saya dikumpulkan ibu saya
sampai banyak dan bisa di kirim ke pabrik,barang-barang bekas juga di
pisahkan berdasarkan jenisnya.  Usaha lapak yang ibu saya jalani menerima
segala jenis barang-barang bekas mulai dari besi tua,segala jenis plastik
misalnya ember plastik tempakan makan plastik,piring,gelasmelamin,keranjang
plastik pokoknya perabotan yang terbuat dari plastik ataupun
melamin,koran,majalah,botol,kertas,aqua gelas atupun botol aqua,kardus,
karpet,jenis logam seperti alumunium
panci,penggorengan,babet,tembaga,kuningan dan masih banyak lagi jenis-
jenis barang bekas.

Barang- barang bekas itu di kirim ke pabrik menggunakan mobil bak terbuka
bahkan truk setelah terkumpul banyak dan telah di pilah berdasarkan
jenisnya. Dan setiap jenis barang bekas memiliki pabrik yang berbeda
misalnya saja saat akan mengirim barang bekas jenis kardus di kirim ke
pabrik kardus bekas, besi tua di kirim ke pabrik besi tua dan lain-lain. 
Selain pabrik ibu saya juga menjual jenis barang bekas tertentu ke bos atau
lapak besar yang hanya menerima 1 jenis barang bekas,misalnya ibu saya
menjual barang bekas jenis logam yaitu barang bekas,alumunium,stainless
stell,kuningan,tembaga,babet dan lain-lain barang jenis logam ini biasanya di
ambil langsung oleh bos ibu saya.

Dalam usaha lapak ini banyak suka dan duka yang dialami ibu saya dan
keluarga saya. Sala satu suka duka yang dialami keluarga saya dalam
menjalani usaha lapak ini yaitu Suka nya saat mendapat rezeki yang banyak
yang membuat usaha ini dapat merauk untung yang banyak misalnya saja ada
yang menjual barang bekas jenis kertas tapi menjual nya dalam skala besar
yang terkadang lapak atau tempat tinggal saya di penuhi oleh banyak sekali
kertas-kertas bekas di situlah ibu saya mendapat untung besar bahkan bukan
hanya jenis barang bekas kertas terkadang jenis barang bekas lainnya
seperti,besi,jenis logam dan lain-lain. Saya juga dapat mengambil buku-buku
bekas bagus yang bisa dipakai dari orang yng menjual barang bekas ke lapak
ibu saya. Dukanya itu saat harga-harga barang bekas di pabrik atau pun di
bos lapak besar sedang turun tak jarang ibu saya mengalami kerugian yang
cukup besar. Dan ketika ada orang yang menipu ibu saya misalnya ada yang
jual tembaga terkadang saat ibu saya lengah tembaga yang harganya mahal di
tukar dengan kawat yang harganya murah tanpa sepengetahuan ibu saya,hal
itu membuat ibu saya mengalami kerugian yang cukup besar .

Dari usaha ini ibu saya dapat membeli tanah,membangun
rumah,menyekolahkan kakak saya sampai menjadi sarjana dan menyekolahkan
saya sampai tamat SMA. Dan keluarga saya bisa hidup berkecukupan dari
usaha lapak ini. Tetapi sudah hampir 3 tahun ini usaha lapak barang-barng
bekas ini sudah tidak dijalani oleh ibu saya karena 1 sebab. Padahal usaha
lapak ini ingin sekali diteruskan oleh ibu saya dan keluarga saya. Itulah
sekilas tentang usaha lapak yang di jalani oleh ibu saya.

Minggu, 07 Oktober 2012

REPORTASE KOPERASI

Beberapa hari yang lalu saya mewawancarai salah satu pegawai dari koperasi Sumber Arta. Koperasi Sumber Arta ini berjenis koperasi simpan pinjam. Koperasi ini didirikan oleh Sri Mulyon dan berdiri sejak 12 tahun yang lalu tepatnya berdiri sejak tanggal 20 Juni 2001. Koperasi Simpan Pinjam ini beralamat di jln. Sukamaju Rt 03/ Rw 04.
Koperasi ini memiliki anggota pengurus yang terdiri dari :
    ~ 1 Manajer
    ~ 1 Wakil Manajer
    ~ 1 Pegawai Pembukuan
    ~ 1 Kasir
    ~ 4 KPL ( Kepala Pengawas Lapangan)
    ~ 16 PL ( Pegawai Lapangan)

Tugas dari ke 16 PL ( Pegawai Lapangan ) itu adalah menagih setoran kepada pihak yang telah meminjam uang di koperasi ini. Tugas dari ke 4 KPL ( Kepala Pengawas Lapangan ) itu adalah mengawasi kerja PL (Pegawai Lapangan), setiap seminggu sekali KPL juga ikut menemani PL menagih storan kepada pihak yang meminjam uang di koperasi ini. KPL juga bertanggung jawab apabila ada nasabah yang meminjam uang telat atau sulit dalam memberikan setoran.

Syarat untuk menjadi  anggta pengurus di Koperasi Sumber Arta ini dengan menyerahkan bebagai data yaitu :
    ~ Fotocopy KTP
    ~ Fotocopy SIM
    ~ Fotocopy Ijazah
    ~ SKCK
    ~ Surat Kesehatan
Setiap bulannya Anggota pengurus koperasi ini diwajibkan menabung sebesar RP 120.000,00.

Berikut ini tabel pinjaman yang diberikan Koperasi Simpan Pinjam Sumber Arta:


TABEL PINJAMAN
KSP SUMBER ARTA
BESAR PINJAMAN
TERIMA BERSIH

TABUNGAN
BESAR ANGSURAN (RP)                                           30 KALI         40 KALI
500. 000
450000
25000
20000

1000000
900000
50000
40000
30000
2000000
1800000
100000
80000
60000
3000000
2700000
150000
120000
90000
4000000
3600000
200000
160000
120000
5000000
4500000
250000
200000
150000
Dari pinjaman yang nasabah pinjam akan di potong sebesar 5% untuk administrasi dan tabungan.

Syarat untuk meminjam di Koperasi Simpan Pinjam ini yaitu
~ Fotocopy KTP
~ Fotocopy Buku Nikah
~ Beralamat jelas
~ Mempunyai pekerjaan dan usaha yang jelas
Magical Tinkerbell