Wirausaha ini bergerak dalam bidang pengumpulan barang-barang bekas
yang lalu akan di kirim atau di jual ke pabrik yang dapat menghasilkan uang.
Sebenarnya dulu ibu saya menjalani usaha lapak barang-barang bekas ini
bertahun-tahun kira-kira selama 18 tahun. Asem,asin,manisnya usaha lapak ini
sudah dilalui dan dijalani oleh ibu saya seorang diri. Ibu saya pemilik lapak
atau yang disebut bos. Bertahun- tahun tinggal di sebuah lapak membuat saya
tau tentang usaha lapak barang-barang bekas. Usaha lapak harus mempunyai
modal untuk sewa tempat yang luas agar dapat menyediakan tempat tinggal
untuk para anak buahnya,dan untuk menampung banyak barang-barang bekas,
modal juga di perlukan untuk menyediakan gerobak anak buah untuk mencari
barang bekas, dan untuk membeli barang-barang bekas dari anak buah itu.
Dalam menjalani usaha ini ibu saya mempunyai 2 jenis pegawai atau biasa
disebut anak buah yaitu anak buah pemulung dan anak buah tukang abu. Ke 2
Anak buah ini sama-sama bertugas mencari barang bekas. Perbedaan dari k
2 anak buah ini adalah kalau anak buah pemulung dalam mencari barang
bekas tidak memerlukan modal atau uang,pemulung mendapat barang bekas
dari tempat sampah,atau dari pingir jalan atau pun dari pemberian orang yang
membuang barang bekas seperti aqua gelas bekas yang banyak ada di tempat
sampah dan pinggir jalan,barang-barang plastik bekas,botol sirup,kardus
bekas dan lain-lain,Pemulung ini mengumpulkan barang bekas menggunakn
karung,keranjang, atau pun gerobak dorong yang telah di sediakan oleh ibu
saya. Kalau tukang abu memerlukan modal atau uang untuk mendapatkan
barang bekas, tukang abu membeli barang bekas dari rumah orang -orang
yang mau menjual barang bekas,seperti koran,mesin cuci yang sudah tak
terpakai,majalah,botol sirup,kipas angin bekas,onderdil bekas dan lain-lain.
Tukang abu juga menggunakan gerobak yang telah di sediakan ibu saya dan
modal yang di perlukan tukang abu juga disediakan oleh ibu saya. Anak buah
tukang abu biasanya menjual abu gosok juga untuk para ibu-ibu yang suka
mencuci perabotan masaknya memakai abu gosok, dan tukang abu dalam
berkeliling mempunyai ciri khas yaitu selalu berteriak "buuuu aaaabbbuuu"
teriakan itu membuat orang tau bahwa ada tukang abu yang lewat dan orang
yang ingin menjual barang-barang bekasnya atau pun membeli abu gosok pun
langsung keluar rumah dan menemui tukang abu.
Setelah para pegawai ibu saya mencari barang-barang bekas,dan telah
terkumpul setiap harinya anak buah pemulung dan tukang abu itu harus
menyetorkan menjual barang bekas yang mereka dapat kepada ibu saya. Hal
itu harus dilakukan karena ibu saya sebagai bos sudah menyediakan modal
dan fasilitas seperti tempat tinggal,gerobak untuk para anak buah. Istilahnya
ada timbal balik antara bos dan anak buah. Barang-barang bekas yang
mereka jual ke ibu saya.di timbang berdasarkan jenisnya dan di bayar
berdasarkan berapa banyak barang bekas yang mereka dapat dan mereka
jual. Tukang abu juga boleh menjual barang yang bisa di perbaiki misal nya
saja kipas angin,kipas ini boleh di jual kepada tukang servis kipas angin agar
tukang abu mendapat untung yang lebih besar kebanding di jual perkilogram
di lapak ibu saya.
Barang-barang bekas yang telah di beli oleh ibu saya dikumpulkan ibu saya
sampai banyak dan bisa di kirim ke pabrik,barang-barang bekas juga di
pisahkan berdasarkan jenisnya. Usaha lapak yang ibu saya jalani menerima
segala jenis barang-barang bekas mulai dari besi tua,segala jenis plastik
misalnya ember plastik tempakan makan plastik,piring,gelasmelamin,keranjang
plastik pokoknya perabotan yang terbuat dari plastik ataupun
melamin,koran,majalah,botol,kertas,aqua gelas atupun botol aqua,kardus,
karpet,jenis logam seperti alumunium
panci,penggorengan,babet,tembaga,kuningan dan masih banyak lagi jenis-
jenis barang bekas.
Barang- barang bekas itu di kirim ke pabrik menggunakan mobil bak terbuka
bahkan truk setelah terkumpul banyak dan telah di pilah berdasarkan
jenisnya. Dan setiap jenis barang bekas memiliki pabrik yang berbeda
misalnya saja saat akan mengirim barang bekas jenis kardus di kirim ke
pabrik kardus bekas, besi tua di kirim ke pabrik besi tua dan lain-lain.
Selain pabrik ibu saya juga menjual jenis barang bekas tertentu ke bos atau
lapak besar yang hanya menerima 1 jenis barang bekas,misalnya ibu saya
menjual barang bekas jenis logam yaitu barang bekas,alumunium,stainless
stell,kuningan,tembaga,babet dan lain-lain barang jenis logam ini biasanya di
ambil langsung oleh bos ibu saya.
Dalam usaha lapak ini banyak suka dan duka yang dialami ibu saya dan
keluarga saya. Sala satu suka duka yang dialami keluarga saya dalam
menjalani usaha lapak ini yaitu Suka nya saat mendapat rezeki yang banyak
yang membuat usaha ini dapat merauk untung yang banyak misalnya saja ada
yang menjual barang bekas jenis kertas tapi menjual nya dalam skala besar
yang terkadang lapak atau tempat tinggal saya di penuhi oleh banyak sekali
kertas-kertas bekas di situlah ibu saya mendapat untung besar bahkan bukan
hanya jenis barang bekas kertas terkadang jenis barang bekas lainnya
seperti,besi,jenis logam dan lain-lain. Saya juga dapat mengambil buku-buku
bekas bagus yang bisa dipakai dari orang yng menjual barang bekas ke lapak
ibu saya. Dukanya itu saat harga-harga barang bekas di pabrik atau pun di
bos lapak besar sedang turun tak jarang ibu saya mengalami kerugian yang
cukup besar. Dan ketika ada orang yang menipu ibu saya misalnya ada yang
jual tembaga terkadang saat ibu saya lengah tembaga yang harganya mahal di
tukar dengan kawat yang harganya murah tanpa sepengetahuan ibu saya,hal
itu membuat ibu saya mengalami kerugian yang cukup besar .
Dari usaha ini ibu saya dapat membeli tanah,membangun
rumah,menyekolahkan kakak saya sampai menjadi sarjana dan menyekolahkan
saya sampai tamat SMA. Dan keluarga saya bisa hidup berkecukupan dari
usaha lapak ini. Tetapi sudah hampir 3 tahun ini usaha lapak barang-barng
bekas ini sudah tidak dijalani oleh ibu saya karena 1 sebab. Padahal usaha
lapak ini ingin sekali diteruskan oleh ibu saya dan keluarga saya. Itulah
sekilas tentang usaha lapak yang di jalani oleh ibu saya.